Berita
Latest Post

Menteri Termiskin Sepanjang Sejarah Indonesia

Written By Samsun Ramlie on Senin, 31 Agustus 2020 | Agustus 31, 2020



MENTERI TERMISKIN DI INDONESIA Nama aslinya Ir. Sutami, beliau adalah Menteri Pekerjaan Umum yang menjabat selama 4 kabinet sejak tahun 1965 hingga tahun 1978.


Karena kemampuan & kejujurannya, Sutami dipercaya di era Presiden Sukarno maupun Presiden Suharto. Selama menjadi Menteri, Sutami memimpin berbagai mega proyek besar dengan dana yang luar biasa. Meski demikian Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah 19 Oktober 1928 tidak lantas memanfaatkan dana proyek proyek tersebut untuk korupsi dan memperkaya diri.


Proyek raksasa yang dalam pengawasannya yaitu Gedung DPR RI, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur Bandara Ngurah Rai, Jembatan Musi Palembang, Jalan Tol Pertama di Indonesia ( Tol Jagorawi).


Semua karyanya hingga kini masih berdiri kokoh.


Sutami adalah satu satunya menteri yang paling miskin di Indonesia bahkan mungkin sampai hari kiamat nanti, karena Sutami adalah manusia yang langka, berpengetahuan, Jujur dan Amanah.


Jika hari lebaran tiba, para tamu pun bersilaturahmi.


Namun betapa terkejutnya mereka saat menginjakkan kaki di rumah Menteri Sutami. Bukan kemewahan yang ada, namun rumah sederhana yang atapnya bocor di mana-mana.


Bahkan suatu ketika PLN mencabut listrik dirumahnya karena Sutami telat bayar listrik.


Padahal sebagai pejabat negara yang menangani proyek-proyek besar, Menteri Sutami bisa saja hidup bergelimang kemewahan.


Rumahnya beralamat di Jl. Imam Bonjol, Jakarta. Beliau membeli rumah secara mencicil dan baru lunas menjelang pensiun. Tak pernah ia menggunakan fasilitas negara di luar pekerjaannya. Saat pensiun, semua ia kembalikan, termasuk mobil dinasnya.

Emmy Saelan, Gadis Pemimpin Pasukan Perang Dari Makasar



EMMY SAELAN... Demikian namanya dikenal, itupun kita kenal hanya dari nama jalan kan ? 

tidak banyak yang tahu, siapa dia sebenarnya...padhal Emmy Saelan adlah salah seorang pejuang yang gugur di medan perjuangan melawan belanda pada tahun 1947.


Emmy Saelan ; seorang gadis yg lahir di Malangke Luwu pada 15 Oktober 1924, merupakan bagian dari keluarga kerajaan Luwu, ia hijrah ke kota Makassar bersama keluarganya pada usia 5 tahun. Ayahnya, Amin Saelan, adalah tokoh pergerakan taman siswa di Makassar dan sekaligus penasehat organisasi pemuda. Salah seorang adiknya; Maulwi Saelan, adalah tokoh pejuang dan pernah menjadi pengawal setia Bung Karno.


Tahun 1946, ia bergabung dengan pasukan Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi atau LAPRIS di bawah pimpinan Ranggong Daeng Romo yang meneruskan perjuangan gerilya di hutan-hutan. 


Di saat agresi militer ke dua Belanda terjadi, Emmy bergabung ke dalam Laskar perjuangan yang  diberi nama Harimau Indonesia yang dikepalai oleh Robert Wolter Monginsidi. Di laskar ini, Emmy berperan memimpin laskar perempuan yang sekaligus juga bertugas sebagai perawat di palang merah. 


Aksi laskar perjuangan Harimau Indonesia tidak main-main, dari menembak hingga melempar granat ke rumah-rumah pembesar Belanda. Karena gerah dengan aksi-aksi laskar pejuang ini, Belanda pun mendatangkan Kapten Westerling yang terkenal kejam dan akhirnya mempersempit ruang gerak kaum muda pejuang Nasional. Penangkapan pun dilakukan secara besar-besaran. 


Bersiap menghadapi Belanda, Laskar inipun kemudian mempersiapkan sebuah operasi melawan Belanda. Kala itu, 23 Januari 1947, Emmy memimpin 40 orang bertempur di sebuah Kampung, Kasi Kasi. Dari 40 orang yang dipimpin oleh Emmy, hanya 1 regu yang bersenjata api, sedang yg lainnya masih menggunakan senjata tradisional. Emmy dan rombongan terkepung oleh pasukan tank Belanda dan dihujani tembakan. pdhal saat itu mrk juga sedang membawa korban-korban luka. 


Tentara Belanda memerintahkannya untuk menyerah, namun tidak diindahkan, ia tak peduli dengan perintah Belanda, untuk terakhir kalinya, Emmy melemparkan granat ke tengah-tengah tentara Belanda, puluhan tentara Belanda tewas terbunuh, termasuk Emmy sendiri...Jenazah Emmy lalu dikuburkan oleh Belanda saat itu juga di lokasi pertempuran. 


Tgl 23 Januari 1947 pun segera diumumkan sebagai hari berkabung seluruh pasukan dalam lingkungan operasi III yang dipimpin oleh Wolter, karena hari itulah gugurnya seorang perempuan pejuang tanpa kenal takut memimpin pasukannya bertempur.


Seusai situasi di Makasar pulih, kuburannya digali kembali. Pihak keluarga masih bisa mengenali jenazahnya dari konde dan giginya yang cacat. Dari kemeja dan celana panjangnya yang lusuh tercabik, baju yang kerap ia kenakan kala bergerilya.


Perjuangan Emmy Saelan pun dikenang sebagai salah satu pahlawan nasional. Jasanya diabadikan dalam bentuk monumen dan nama jalan. Jenazah Emmy Saelan kemudian dikuburkan di Taman Makam Pahlawan, Panaikang, Makassar.

Ringakan Beban Masyarakat Yang Terdampak Covid-19, IARMI Gelar Baksos

Written By Samsun Ramlie on Jumat, 28 Agustus 2020 | Agustus 28, 2020


JAKARTA,- Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) kembali menggelar bakti sosial kemasyarakatan dan aksi donor darah sebagai bentuk partisipasi dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19.

Kali ini IARMI melakukan kolaborasi sosial Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Masjid Al-Istikmal, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jum'at (28/8/2020).

"Kegiatan ini merupakan partisipasi dalam upaya meringankan beban mereka yang terdampak pandemi Covid-19", kata Erwin, salah satu anggota IARMI melalui pesan Whatsapp.

Erwin menjelaskan bahwa bakti sosial yang merupakan kegiatan prioritas Dewan Pimpinan Nasional (DPN) IARMI di tahun ini selalu mendapat support dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, A Riza Patria selaku Sekjen DPN IARMI.

"Melihat kondisi ekonomi yang terdampak oleh pandemi Covid-19, maka DPN IARMI memberikan perhatian semaksimal mungkin kepada masyarakat yang terdampak pandemi." Jelasnya.

Mereka mengadakan donor darah dan menyerahkan paket sembako kepada warga sekitar masjid Al-Istikmal. Kegiatan tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.

"Kegiatan baksos memberikan kesempatan kepada kami untuk hadir ditengah-tengah masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan anggota IARMI." Tutur Erwin.

Taman Bunga Matahari di Surade Sukabumi Segera Dibuka Untuk Umum

Written By Samsun Ramlie on Kamis, 27 Agustus 2020 | Agustus 27, 2020



SUKABUMI,- Taman bunga matahari Cigedur yang berada di Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi akan segera dibuka untuk umum mulai.


Lahan yang ditanami bunga matahari itu merupakan lahan kurang produktif yang memiliki luas sekitar 2000 meter persegi. Berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya.


Agis (26), penggagas taman bunga matahari cigedur mengatakan, berawal dari pemikiran yang memandang perlu adanya sebuah ojek wisata berupa taman bunga di kawasan Geopark.


"Kami mencetuskan taman bunga matahari yang akan di kembangkan dibeberapa tempat. Sebagai permulaan kami coba buka taman bunga matahari cigedur ini." Kata Agis, Jum'at (21/8/2020).


Tokoh Pajampangan, Henda Pribadi mengungkapkan, pihaknya menyambut baik atas gagasan Taman Bunga Matahari. Sebisa mungkin dirinya memfasilitasi untuk terwujudnya taman bunga matahari di Pajampangan sebagai objek wisata.


"Objek wisata taman bunga matahari cigedur ini, selain bisa dukunjungi sebagai spot shelfie juga diharapkan bisa menjadi objek untuk saling bersilaturahmi". Ungkap orang akrab disapa Pahe.


Taman bunga matahari ini direncanakan akan dibuka untuk umum mulai tanggal 5 September 2020, sesuai pertumbuhan dan mekarnya bunya. Diperkirakan saat di launching bunga mataharinya sudah mekar merata. Tutur Pahe.

Berburu Keindahan, Wisatawan Berharap Akses Jalan Menuju Pantai Karang Gantung Segera Dibangun

Pantai Karang Gantung Surade Kabupaten Sukabumi


SUKABUMI,- Pantai Karang Gantung merupakan salah satu objek wisata yang terbilang masih alami berada di pesisir pantai selatan Sukabumi, tepatnya di Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.


Akses menuju lokasi wisata ini sudah di buka oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu. Berjarak sekitar 1,5 km dari jalan raya Surade - Ujunggenteng.


Selain lokasi yang bersih dan suasana yang sejuk, Pantai Karang Gantung juga memiliki keindahan yang eksotis. Diantara batuan karang yang unik menarik terdapat hamparan pasir putih yang terlihat menawan. 


"Objek wisata ini tinggal pembangunan jalan akses menuju lokasi dan penataan di area wisata untuk menambah daya tarik dan kemudahan wisatawan." Kata salah satu pengunjung, Yana (27), Senin (24/8/2020).


Ada beberapa keunikan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung, Lanjut Yana, pasir putih yang terhampar diantara batuan karang yang unik terlihat menarik.


"Yang paling membuat menakjubkan pengunjung, adanya bongkahan batu karang yang terlihat menggantung diatas ombak pantai, juga tebing karang yang mengelilingi kawasan pantai menjadi keindahan yang menakjubakan." Tutur Yana.


Deri Muziantara, Tokoh Pemuda Surade menyebut setiap akhir pekan atau saat libur panjang Pantai Karang Gantung selalu dipenuhi wisatawan yang berasal dari dalam maupun luar kota.


"Wisatawan yang datang tidak hanya menikmati keindahan wisata alam saja. Tapi banyak juga wisatawan yang datang untuk mendapatkan kesejukan dan ketenangan". Sebut Deri.

Pembangunan Sarana Ari Bersih di Desa Penumbangan Tertunda, Warga Minta MCK Khusus

Written By Samsun Ramlie on Minggu, 16 Agustus 2020 | Agustus 16, 2020

Kepala Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Lalan Jaelani. | Sumber foto: Rendy Wahyudi 
Lingkarpena.id, SUKABUMI - Merebaknya pandemi Covid-19 atau virus Corona mengakibatkan sejumlah program kerja yang telah disusun oleh pemerintah desa terhambat. 

Pasalnya sebagian anggaran yang awalnya ditetapkan untuk pemberdayaan serta pembangunan, terpaksa dialihfungsikan untuk penanggulangan Covid-19.

Seperti yang terjadi di Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, sebanyak enam titik rencana pembangunan dan pengadaan air bersih terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19. 

"Di kita ada enam titik kerawanan air bersih jika musim kemarau melanda. Antara lain, Kampung Cikadu, Pangantrongan, Cibadong, Pamoyanan, Cilawang, dan Kampung Cijambe," ujar Kepala Desa Panumbangan, Lalan Jaelani, kepada Lingkarpena.id belum lama ini. 
AIR BERSIH: Salah satu sumber air bersih di Kampung Cikadu tampak kering saat musim kemarau tiba. | Sumber foto: Rendy Wahyudi
Ia menjelaskan, sebetulnya sudah diagendakan tahun ini untuk pengadaan sarana air bersih, tetapi berhubung intruksi dari pemerintah harus fokus dahulu ke penanganan Covid. "Makanya hasil Musdesus (Musyawarah Desa Khusus) seolah-olah ditunda," tutur Lalan.

Penundaan pembangunan sarana air bersih tersebut, warga merasa kesulitan mendapatkan air bersih. Apalagi sudah memasuki musim kemarau yang menyebabkan debit air berkurang, sehingga warga harus menyusuri jalan setapak dan berkelok dengan jarak yang bervareatif mulai dari 300 meter, bahkan sampai 1 kilometer dari pemukiman warga.

Warga Kampung Cikadu, Jujun Junaedi, membenarkan di kampungnya memang kekurangan sarana air bersih, bahkan ada sebagian warga yang rela mengeluarkan uang hanya untuk mengisi gentong air dirumahnya guna memenuhi keperluan sehari-hari.

"Di Desa kami khususnya Kampung Cikadu ini memang sangat sulit mendapatkan air bersih, akses menuju sumber air pun lumayan jauh. Hal ini tidak menjadi kendala besar bagi kami warga kampung yang masih kuat untuk mencari sumber air bersih. Namun warga lain yang memiliki keterbatasan serta para lansia yang harus menempuh jalan setapak yang terjal dan berkelok, sangat memprihatinkan," tutur Jujun.

Jujun mewakili warga lainya, berharap ada MCK (Mandi Cuci Kakus) khusus di Kampung Cikadu. Sebab, dari sekitar 95 kepala keluarga 70 persen belum memiliki WC permanen. Selain itu, sambung Jujun agar program pengadaan sumber air di Desa Panumbangan dapat terealisasikan secepatnya.


Reporter : Rendy Wahyudi
Editor : Garis Nurbogarullah

Keren, Pemdes Cimerang Kembangkan Potensi Wisata Goa Kembar

BERBENAH: Pemdes Cimerang, Kecamatan Surabaya, Kabupaten Sukabumi sedang menata destinasi  wisata Goa Kembar. | Sumber foto: Rendy Wahyudi
Lingkarpena.id, SUKABUMI - Pemerintah Desa (Pemdes) Cimerang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi berencana mengembangkan potensi pariwisata berupa Goa Kembar di Kampung Gunungbuleud.

Nama Goa Kembar sendiri dicetuskan oleh Kepala Desa Cimerang, Nyanyang Resmana, karena terdapat dua lokasi goa yang sama di sana.

Sekretaris Desa Cimerang, Tatang Jaelani mengatakan, dalam pengelolaan Goa Kembar Pemdes Cimerang akan menjalin kerja sama dengan pihak Perhutani. Pasalnya Goa tersebut berada di wilayah kehutanan.

"Kami juga berencana melengkapi destinasi ini dengan fasilitas penunjang lain berupa jembatan penyebrangan tradisional," ujarnya kepada lingkarpana.id

Destinasi wisata goa ini memiliki sejarah yang berkaitan erat dengan kerajinan khas masyarakat Cimerang, yaitu batu akik Kinyang Cimerang. Bahkan, kata dia, Kinyang Cimerang ini disebut kental dengan sejarah peradaban Desa Cimerang dan menjadi cerita turun temurun di kalangan masyarakat setempat.

Ia menceritakan, dahulu waktu zaman kerajaan Padjajaran ada seorang Puteri Laras Pandan Payung hijrah ke daerah sini. Kedatangannya dikawal oleh senopati serta para punggawa yang membawa gamelan dan singgah di Goa Kembar.

"Nah, batu akik Kinyang Cimerang ini ternyata adalah perhiasan milik Puteri Laras Pandan Layung yang terlepas saat mandi di sungai Cimerang," tuturnya. 

Sampai sekarang, kerajinan berbahan dasar batu alam sudah menjadi penghidupan sebagian masyarakat desa. Mulai dari batu akik, batu aji serta pernak-pernik berbahan batu lainnya. 

"Hasil industri kerajinan berbahan dasar batu alam dan mitos ini bisa menjadi sarana pendukung untuk menarik wisatawan berkunjung ke destinasi Goa Kembar," pungkasnya. 


Reporter : Rendy wahyudi
Editor: Alan Kencana 
Saba Desa
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. INDOMOLA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger